Latest News

Saturday, May 4, 2019

Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Ia tetap ada di tengah kita dalam suka dan duka.


Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Ia tetap ada di tengah kita dalam suka dan duka.

Bacaan I: Kis. 6:1-7.
Bacaan Injil: Yoh. 6:16-21.

Penyertaan Yesus

Hidup kita seringkali dapat diumpamakan seperti perjalanan sebuah perahu di tengah lautan lepas yang sangat luas. Saat kita mendayung dan membentangkan layar, itulah saat kita berjuang dan berharap untuk sampai pada labuhan tujuan hidup kita. Dalam perjalanan itu, kerapkali lautan yang bergelora disertai angin badai yang dahsyat merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan penuh keberanian, kekuatan hati dan kepercayaan kepada yang ilahi. Bila dihantui oleh kecemasan dan ketakutan, pastilah kita akan tergoda memutuskan untuk mundur. Bahkan jika kita kehilangan konsentrasi karena panik, dan tidak berhati-hati mendayung, maka perahu kita bisa saja karam dan tenggelam.

Warta Injil hari ini meneguhkan kita yang saat ini sedang dilanda badai dan angin sakal kehidupan, karena persoalan hidup rumah tangga, usaha dan pekerjaan yang tidak berjalan mulus, gagal dalam ujian dan mencari pekerjaan, relasi persahabatan yang mulai retak, mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, berduka karena kehilangan orang yang dicintai, stres menghadapi perilaku anak-anak yang kehilangan iman dan hedonis, dst. Inilah badai kehidupan yang kadang membuat kita tertatih-tatih, berat tuk bertahan dan akhirnya menyerah untuk mendayung perahu kehidupan kita.

"Ini Aku, jangan takut!" demikian kata Yesus kepada para murid-Nya. Saat itu Ia sedang mendekati perahu mereka dan hendak naik ke atasnya. Ia ingin memberikan kekuatan pada mereka yang sedang mendayung perahu menuju Kapernaum, di mana laut bergelora karena angin kencang. Namun rasa panik, waswas dan takut ternyata sedang menyelimuti batin mereka. Pikiran yang kacau dan tidak tenang menyebabkan mereka tidak mengenal Tuhan yang datang hendak masuk ke dalam perahu mereka. Bahkan dalam Injil Matius, mereka mengira Yesus yang sedang berjalan di atas air itu adalah hantu (bdk. Mat.14:49-50).

Satu pesan penting dari kisah Injil hari ini untuk kita adalah Tuhan senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Ia tetap ada di tengah kita dalam suka dan duka. Ia tidak membiarkan kita berjalan sendirian menghadapi badai kehidupan ini. Ia akan segera datang naik ke dalam perahu kehidupan kita supaya kita pun tiba ke tempat tujuan dengan selamat.

Ia bahkan memberikan kekuatan dan meneguhkan kita tatkala ketakutan dan kecemasan melanda hidup ini karena Ia sangat mengasihi kita. Maka benarlah ungkapan pemazmur hari ini, "Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu" (Mzm. 33:22). Dalam keadaan seperti itu, sebuah pertanyaan refleksi untuk kita renungkan hari ini yakni apakah kita selalu percaya pada penyertaan-Nya dan selalu berharap pada bimbingan dan kuasa-Nya?

Ke sungai mendulang emas
Yang didapat intan permata
Janganlah takut dan cemas
Tuhan selalu menyertai kita

(sisko alexander msc)
Dia harus makin besar, tetapi aku harus semakin kecil (Yoh. 3:30).



Intisari Kabar Injil sukacita itu yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita
Bacaan I: 1Kor. 15:1-8.
Bacaan Injil: Yoh. 14:6-14.

Menjadi Pewarta Injil

Di tengah maraknya berita dan ajaran palsu yang meresahkan dan juga menyesatkan kehidupan manusia, sampai saat ini, tugas utama orang-orang Kristen di tengah dunia adalah mewartakan dan mengamalkan Injil. Yang dimaksudkan dengan Injil adalah kabar sukacita yang memiliki daya penyelamatan.

Menurut rasul Paulus dalam bacaan pertama, intisari Kabar Injil sukacita itu yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita. Ia dimakamkan dan pada hari ketiga telah dibangkitkan. Kemudian Ia menampakkan diri kepada para rasul. Mula-mula kepada Kefas, lalu kepada duabelas rasul, dan selanjutnya yang paling terakhir kepada dia sendiri. Semua peristiwa itu terjadi sesuai dengan Kitab Suci.

Oleh sebab itu, sebagaimana para rasul, termasuk Filipus dan Yakobus yang kita rayakan pestanya hari ini, setiap orang yang menjadi murid Yesus diminta untuk senantiasa berpegang teguh padanya. Meskipun berhadapan dengan tantangan, penganiayaan dan penderitaan, mereka tetap tekun dan setia mewartakan dan mengamalkan Injil Sukacita tersebut dalam hidup setiap hari.

Menjadi murid Yesus memang tidak mudah. Apalagi melaksanakan tugas perutusan yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Tugas untuk menghadirkan cinta kasih, keadilan, kebaikan, kebenaran dan damai sejahtera di mana pun kita berada. Banyak tantangan yang akan kita hadapi. Bahkan kuasa roh jahat pun berupaya menggagalkan rencana Tuhan.

Akan tetapi, semuanya itu menjadi mungkin dan dapat kita lakukan dengan setulus dan sebulat hati, bilamana kita tidak bermegah atas kekuatan sendiri melainkan tetap berserah diri sepenuhnya pada kuasa Tuhan. Di sinilah kita melihat bahwa iman itu memiliki daya kekuatan yang menyelamatkan. Sikap inilah yang selalu Tuhan minta.

Kita hanya diminta untuk percaya pada kuat kuasa-Nya. Terlebih-lebih percaya bahwa hanya Dialah satu-satunya jalan, kebenaran dan kehidupan. Hanya melalui Dia, orang sampai kepada Bapa. Bila kita percaya akan hal ini, apa saja yang kita minta dalam nama-Nya, Ia akan melakukannya.

Terdorong oleh keyakinan ini, semoga kita semakin teguh, setia dan sabar, serta terus bersemangat dalam melaksanakan tugas pewartaan Injil sampai akhir. Dengan demikian, maka kita dapat menghadirkan berkat, kehidupan dan sukacita bagi banyak orang.

Maksud hati berburu kancil
Namun senang mendapat rusa
Marilah tekun mewartakan Injil
Agar dunia aman sentosa

(sisko alexander msc)
Dia harus makin besar, tetapi aku harus semakin kecil (Yoh. 3:30).

No comments:

Post a Comment